Esai : Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Perannya Menghadapi AFTA serta Tantangannya dalam Menghadapi Bahasa Asing

00.55

Seperti yang kita tau, pada akhir tahun 2015 nanti, indonesia dan negara asia tenggara lainnya akan menghadapi AFTA (Asean free trade area). Afta merupakan wujud dari kesepakatan negara Asean untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas dalam rangka untuk meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Dalam penerapannya, Afta memiliki dampak positif dan dampak negatif. Untuk menanggulangi atau menghambat dampak negatif dari AFTA, pemerintah Indonesia telah menetapkan syarat-syarat khusus bagi warga negara asing yang ingin bekerja di Indonesia. Salah satu syaratnya adalah warga negara asing tersebut harus mampu menguasai bahasa indonesia. Namun, apakah bahasa indonesia mampu membendung dampak negatif tersebut? Dan bagaimana perannya serta tantangan apa saja yang dihadapi bahasa Indonesia dalam Afta 2015 ini?

Secara umum, banyak peluang dan keuntungan yang akan didapatkan Indonesia dalam AFTA 2015 ini. Karena dengan adanya AFTA ini, tenaga kerja Indonesia dapat lebih mudah bekerja di negara-negara ASEAN seperti malaysia dan singapura, dengan syarat tenaga kerja indonesia memiliki keterampilan dan keahlian yang memadai untuk bersaing dengan tenaga kerja ASEAN lainnya. Selain itu dengan adanya AFTA, produk-produk Indonesia dapat dengan mudah dipasarkan dan didistribusikan di negara ASEAN.
 Namun, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja Indonesia ini bisa dibilang masih belum cukup memadai untuk bersaing dengan tenaga kerja luar negeri. Oleh karena itu, dikhawatirkan tenaga kerja indonesia kalah bersaing dengan tenaga kerja luar negeri bahkan bisa jadi hanya akan menjadi pengangguran di negeri sendiri. Sebab, perusahaan juga akan mencari  tenaga kerja yang memiliki kemampuan yang lebih sehingga besar kemungkinan akan lebih memilih tenaga kerja asing dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia. Selain itu, pasar produk di Indonesia saat ini masih dikuasai dan didominansi oleh produk-produk impor. Jika sebelum diberlakukan Afta, produk-produk di indonesia sudah dikuasai oleh produk impor, bukan tidak mungkin saat diberlakukannya Afta nanti pasar indonesia akan menjadi sasaran empuk pemasaran produk-produk impor, karena produk lokal masih kalah bersaing baik dalam hal kualitas maupun harga.
Dalam menanggulangi kemungkinan terburuk akibat AFTA, pemerintah Indonesia membuat peraturan khusus bagi tenaga kerja asing yang ingin bekerja di Indonesia diantaranya yaitu tenaga kerja asing harus memiliki sertifikasi profesi dari indonesia, jika tidak memiliki sertifikasi profesi dari Indonesia, bisa menggunakan sertifikasi profesi  internasional, sedang sertifikasi yang didapat dari negeri asal tidak berlaku. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menetapkan peraturan bahwa tenaga kerja asing harus dapat menguasai bahasa indonesia
Istilah bahasa Indonesia pertama kali digunakan pada saat sumpah pemuda tahun 1928., Bahasa indonesia terlahir lebih dahulu dibandingkan dengan NKRI iru sendiri, sehingga dapat dikatakan bahasa indonesia memiliki peran penting dalam membentuk identitas bangsa Indonesia. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan didalamnya terdapat beratus ribu wilayah yang memiliki bahasa daerah yang berbeda dan sudah mengakar di hati masyarakatnya, sehingga untuk berkomunikasi dengan wilayah lain yang memiliki bahasa daerah yang berbeda akan mengalami kesulitan. Dalam hal ini, digunakan bahasa Indonesia yang dapat dimengerti kedua belah pihak untuk berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itulah, dapat dikatakan bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa yang dapat memersatukan banyak perbedaan dan dapat diterima serta dimengerti oleh rakyat Indonesia.
Bahasa indonesia, dalam perkembangannya, juga mengalami tantangan yang cukup besar, antara lain dengan penggunaan bahasa daerah yang sudah mengakar di hati masyarakat juga tantangan dari penggunaan bahasa asing. Dewasa ini, bahasa indonesia dianggap tidak begitu penting. Kita liat saja implementasinnya dalam dunia kerja maupun bisnis. Sebagian besar bahkan hampir semua perusahaan lebih memprioritaskan tenaga kerja yang menguasai bahasa asing terutama bahasa inggris. Memang, tak dapar dipungkiri bahasa inggris sangat penting untuk dikuasai. Apalagi di era modern ini, penguasaan bahasa inggris sudah menjadi seperti syarat mutlak yang dibutuhkan baik oleh perusahaan dalam negeri maupun luar negeri. Namun, bahasa indonesia juga tetap tidak boleh dilupakan, karena sudah menjadi identitas bangsa. Seperti yang disebutkan di pernyataan atas, bahwa bahasa Indoseia bahkan terlahir lebih dahulu dibandingkan dengan negara kesatuan republik Indonesia itu sendiri. Dan juga dapat dikatakan bahasa Indonesia adalah benih penting lahirnya rasa nasionalisme yang mendorong terbentuknya negara kesatuan republik Indonesia. Sehingga jangan sampai penggunaan bahasa indonesia semakin berkurang atau bahkan keberadaanya dilupakan oleh rakyat Indonesia. Jangan sampai bahasa Indonesia mengalami hal yang sama seperti yang terjadi di negara Malaysia dan filiphina yang bahasa aslinnya tergeser oleh penggunaan bahasa iggris. Ironi bukan?
Naamun, terdapat fakta yang mengejutkan bagi bahasa Indonesia. Seperti yang dilansir oleh inilah.com, 45 negara asing memasukkan mata kuliah bahasa indonesia dalam kurikulum pendidikannya. Hal ini memang cukup membanggakan bagi bahasa indonesia, namun hal ini juga bisa diartikan secara ambigu, bukan hanya bermakna bahwa negara asing memang murni berniat mempelajarinya, namun bisa juga diartikan bahwa negara asing mempelajari bahasa indonesia tersebut untuk menaklukan negara indonesia, apalagi sumber daya manusia indonesia yang bisa dikatakan benar-benar ahli dan kompeten masih sangat sedikit. Dan kemungkinan ini terjadi sangatlah besar, karena sudah banyak perusahaan-perusahan pengelola sumber daya alam di Indonesia yang merupakan perusahaan milik pengusaha asing, terutama amerika serikat. Jika ini dibiarkan terjadi, indonesia bisa menjadi sasaran empuk pengusaha asing saat AFTA 2015 nanti.
Dengan disyaratkannya penggunaan bahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing yang ingin bekerja di Indonesia, hal ini dapat menghambat arus tenaga kerja asing yang masuk. Karena bagaimanapun juga, tenaga kerja asing  harus mempelajari bahasa indonesia terlebih dahulu. Sedang sudah bukan rahasia umum lagi bahwa bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa tersulit untuk dipelajari oleh orang asing. Selain itu, hal ini juga dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mengenalkan bahasa indonesia ke negara lain serta juga dapat berperan untuk  mempertahankan eksistensi bahasa indonesia itu sendiri baik bagi penutur asli maupun bagi penutur asing.
 Namun bukan berarti dengan begitu permasalahan bagi Indonesia selesai. Karena bagaimanapun juga, peraturan mengenai kewajiban penggunaan bahasa indonesia tersebut menurut saya hanya bersifat “mempertahankan”. sedang yang dibutuhkan Indonesia agar dapat selangkah lebih maju dari sebelumnya yaitu “menyerang”. Bangsa Indonesia harus mampu “menyerang” dan memanfaatkan peluang emas AFTA ini agar dapat bersaing dengan negara lain bukan hanya bagi negara-negara di kawasan asia tenggara saja, namun tingkat dunia. Untuk dapat merealisasikannya, hal yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah  meningkatkan kemampuan dan keterampilan, serta membekali sumber daya manusiannya dengan matang, yaitu misalnya dengan dibekali dengan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan yang paling utama adalah kemampuan bahasa inggris.

AFTA 2015 memiliki dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia. Dalam menanggulangin dampak negatifnya, pemerintah membuat suatu peraturan tentang kewajiban penguunan bahasa indonesia bagi tenaga kerja asing. Dalam AFTA ini, bahasa indonesia memegang peranan yang cukup penting untuk memproteksi negara dari arus tenaga kerja asing yang masuk. Dalam menjalankan peranannya itu, bahasa indonesia juga menghadapi berbagai tantangan baik dari bahasa daerah setempat maupun dari bahasa asing. Penggunaan bahasa indonesia sangatlah penting dan konsistensinnya jangan sampai menghilang, karena bagaimanapun juga bahasa indonesia adalah suatu identitas bangsa dan merupakan pemersatu bangsa. Selain proteksi dengan bahasa indonesia, bangsa indonesia juga sangat perlu untuk menyiapkan sumber daya manusia yang memadai dalam artian sumber daya manusia yang berkeahlian dan berketerampilan serta mampu bersaing dengan negara asing, serta bangsa Indonesia juga harus mengutamakan penciptaan produk-produk lokal yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk impor.e 

You Might Also Like

0 comments